Senin, 30 November 2015

#10 Hari Pertama UAS

You came and breathe a new life.

Mood yang bener bener bagus, no more crying.

Walau Luna akhirnya mati, tapi harus di ikhlaskan. Mungkin lebih baik begini, daripada dia terus terusan tersiksa?
Dua indukannya sudah mati, hampa? Aku justru merasa sesuatu baru masuk dalam diriku. Mungkin si periang Miki dan si Pelindung Luna masuk ke aku.

Wajah lelahmu menunggu di depan ruanganku, nungguin temenmu itukan? Not meeh.
But seeing you again give me a new spirit. Walau akhirnya kamu pulang duluan. Aku gak peduli dengan apa yang kamu pikir saat itu.

Gimme a chance, I'm trying to change.
Aku sekarang sudah dapet dua target jurusan lho :)) Tekkim sama TI. ITS atau ITB, kata mbakku UGM kampusnya bagus. Semoga bisa seenggaknya satu kampus yah, malmingan di Jogja berdua, balik ke surabaya bareng. Bosen berdua terus? Toh nanti kita bakal pisah karena urusan kerjaan. Jangan bosen-bosen temenan sama anak freak dan bermasalah kayak aku ini. Jangan bosen bosen nyeramahin aku yah.

Harus lebih terbuka. Harus lebih berani. Penyakitku adalah rasa takut, terlalu banyak berpikir. Dua kelemahanku sudah aku temukan. Nggh satu lagi, anti-social. Kalau aku bisa mendapatkan kembali 100% kepercayaan ke kamu atau dari kamu. Aku akan merubah pandanganku tentang mahluk bernama manusia itu.

Our live is short darling, don't make it complicated. Let's be crazy together. Let's grow together. Let's dreaming together. Let's achive our dream together. Keep up and smile my friend for life :D and have smile me too, I almost forget how to smile xD


N.b. Aku belajar nulis dengan size yang lebih besar lhooo.

P.s. Dear reader, maaf ini isinya terlalu "aku" semua._.v

Sabtu, 28 November 2015

#9 Terserah

Kenapa aku harus mengalah?

Kenapa aku tidak bisa jadi egois?

Aku ingin sekali mengajakmu pergi, aku ingin kamu ikut yang aku minta.

Begitu mudah bagimu memberikan penolakan.

Aku selalu membiarkanmu bebas. Ingat terakhir kali aku tidak menghubungimu?
Aku memberi ruang.

Kenapa kamu bilang seakan akan aku mengekangmu selama ini?

Aku akan menjauh.

Memberimu ruang yang sangat lebar.
Dan apa terlintas di pikiranmu untuk mengikutiku? Untuk mendekatiku?

Aku akan mengalah, aku akan terus mengalah hingga aku bisa mengalahkanmu.

Aku akan mengalahkanmu hingga kamu benar benar kalah.

Ini adalah sebuah lompatan, lompatan dendam dan emosi.

Aku akan menyergapmu, seperti seekor tikus kecil melawan kucing besar "The Sniper of Jungle"

Jumat, 27 November 2015

#8 Dé Javú!???

Sama.

Hal ini benar benar sama dengan waktu dulu, 4 minggu yang lalu.

Keluargaku yang totally broken. Aku yang sedang butuh teman curhat. Kau menghilang, kau menjauh. Atau aku yang menjauh. Aku butuh kamu, tapi apa kamu disitu?

Sekarang hal yang kusayang juga hilang, aku hancur lagi. Aku sangat rapuh sekarang.

Dan kenapa kau ingin jauh dariku? Tidak fokus?

Terima kasih sekarang aku yang hancur.

Aku sangat tidak fokus karena memikirkanmu, memikirkan hubungan kita.

#7 Krisis Jati Diri

Pagi pagi bangun, mati lampu? Tidur lagi deh. Bangun lagi, sudah jam 4. Mandi.
Dingin. Semuanya. Bahkan sampai sekarang masih terasa dingin. Terutama di bagian dada. Ini benar benar mengerikan. Dadaku dingin dan terasa kosong.
Siapa aku sebenarnya?
Bodoh, aku menciptakan keperibadianku yang lain. Aku menciptakan orang lain di dalam tubuhku, bukan otakku. Dan untungnya diriku yang asli masih ada di dalam hatiku. I need to go back.
Kenapa aku menjadi se takut ini? Se cengeng ini?
kehilangan? Setiap hari pasti ada kehilangan, entah hal kecil atau hal besar.
Kenapa harus menangis? Kenapa harus takut? Bukankah sudah terbiasa merasakan kehilangan?
Aku takut. Sangat takut.
Kenapa aku menjadi tidak percaya denganmu?

Kamis, 26 November 2015

#6 Tears Stream

Hari kelam, kelinciku yang paling disayang satu keluarga, meninggal hari ini. Alasan matinyapun gak jelas sama sekali, waktu aku pulang dia masih sehat sehat aja kok. Tapi waktu keluargaku yang lain sampe, dia mati.
Padahal aku sok-sokan gak peduli dengan kelinciku, gak peduli, benci. Bahkan waktu nemuin dia matipun aku gak peduli, aku bahkan bilang kalo yang lain bakal mati juga bentar lagi. Tapi apa? Cowok emang selalu omong kosong, pembohong, bullshit, liar. Aku malah yang nangis paling keras, sangat keras.
Gimana sih rasanya kehilangan keluarga itu?
Sekarang aku tahu kenapa kok pandanganku kabur.
Mataku berkaca kaca dan sekarang semuanya keluar. Bendungannya sudah tidak kuat lagi, dikeluarkannya semua air mata yang ada.
A cloud before rain.
Mata hatiku sedang berkabut, kenapa aku menyadarinya setelah semuanya terlambat? Harusnya kalau aku sadar, semuanya bisa dibenahi bukan? Dia harusnya masih hidup.

BODOH!!!

#5 Pandanganku Kabur

Buku setebal 50 cm untuk memahami seorang wanita, dan itu hanya jilid pertama. Lelucon itu menurutku benar, maksudku wanita memang sulit dipahami isi hatinya. Tapi kalau kamu sendiri yang merasakan bagaimana membingungkannya maksud hati seorang wanita, kupikir lelucon itu tidaklah lucu lagi.
Dia mengatakan padaku untuk tidak mengikuti LBB yang sama dengannya karena dia bilang "Kalau ada kamu disana aku jadi gak bebas", padahal sebelumnya dia yang ngajak untuk ikut LBB itu karena satu kelas minim 10 anak.
Kata kata tidak bebasnya itu membuatku merasa aku mengekangnya, aku tidak memberikannya ruang, atau dia tidak ingin dekat denganku lagi.
Seharusnya satu kalimat pertanyaan dengan mudah aku keluarkan, "Gak bebas gimana?". Aneh aku jadi ketakutan untuk menanyakan satu hal itu.
Beberapa jam berikutnya kami mengobrok biasa, dan aku cerita tentang masalahku akhir akhir ini tentang PMS, yah aku sekarang sedang PMS. Dibagian marah marah dan reseknya, aku ini cowok, bukan PMS arti sesungguhnya yang sedang kumaksud.
Dia sangat tertarik, dia terus bertanya tentang masalah sebenarnya apa. Dia banyak memberi masukan seperti aku yang terlalu banyak memendam sehingga meluapnya menjadi sesuatu yang lebih buruk.
Dia juga bilang "Kalaupun kamu gak bisa curhat ke aku, kamu masih bisa curhat ke mamamu, ke papamu, kamu itu harus inget kalau kamu itu punya keluarga. Aku dulu juga gitu, aku ada masalah dan gak tau lagi curhat ke mana, dan aku inget aku bisa curhat ke mamaku, dan setelah itu aku merasa plong."
Dia juga bilang "Kamu harusnya kalo di rumah jangan sampe batang(nganggur dirumah) kamu harus cari kegiatan, kegiatan apa yang bisa mengekspresikan dirimu, kegiatan yang kamu bisa menyalurkan hobimu. Kamu harus tahu tujuanmu apa, bakatmu dimana, kamu nanti mau jadi apa."
"Mengenal seseorang itu gak gampang, bahkan yah kalaupun sudah menikah pasti masih ada aja hal - hal kecil yang kamu gak tahu dari pasanganmu, pasti ada rahasia rahasia kecil yang privasi. Jadi mulai sekarang kamu coba cari bakatmu apa, dan maumu apa. Kamu harus tahu siapa dirimu sebenarnya, kamu harus kenal dengan dirimu sendiri. Memahami kelebihanmu apa dan kekuranganmu apa. Kayak Mr. Grey dia tahu kelemahannya apa, dan dia bisa mengontrol satu gedung penuh. Kamu harus tau kelemahanmu apa."

Saat itupula aku sadar, pandanganku sedang kabur. Baik secara mata atau hidupku. Aku benar benar hilang kontrol dengan diriku yang sekarang. Aku seperti menjadi orang asing di dalam otakku. Aku tidak tahu apa yang aku inginkan, apa sebenarnya yang hati dan pikiranku rasakan. Benar-benar aku tidak mengenali diriku. Pandanganku benar-benar kabur. Sama seperti saat itu, yang bahkan aku sudah menggunakan kacamata namun tulisan yang ada tetap saja kabur, tidak terbaca.

Tapi yang kutahu pasti sekarang, aku mulai menyanyangimu, menyanginya maksudku. Wanita yang aku sukai. Aneh, hanya senyum darinya namun aku benar benar menjadi aneh, meleleh, aku tidak bisa menahan senyuman yang keluar, senyum lebar yang aku keluarkan. Senyumnya benar benar terngiang dengan baik di otakku, senyuman termanis yang membuatku tersipu. Dan untungya dia sepertinya tidak sadar hal itu.
Mengingatnya saja membuatku tersenyum selebar saat aku melihatnya.

Sabtu, 21 November 2015

#4 Family Trip

Hari ini gadisku, -yah baiklah- gadis yang aku suka, sedang pergi ke luar kota untuk menghadiri serangkaian acara pernikahan pamannya. Tiga hari? Sebentar... Sepertinya hanya bersisa 2 hari karena dia kemarin gagal berangkat sebab satu-dua hal.
Sayangnya dia kehabisan kuota internet juga pulsa utama. Aku bisa saja menelfonnya ataupun memberinya pulsa, tapi...
Bukankah lebih baik kalau dia memiliki family time, kedua orang tuanya yang sibuk bekerja setiap harinya, yup ibunya juga bekerja. Acara yang padat juga pasti cukup melelahkan, membalasi serangkain sms-ku pasti akan sangat melelahkan juga. Kalaupun dia tidak keberatan, aku ragu keluarganya tidak keberatan. Dia sedang berkumpul dengan sanak keluarganya dan yang dia pedulikan hanya handphonenya?
Now what am I must do?
Haruskah aku menghubunginya? Atau memberikannya waktu dengan acaranya sekarang?

Kamis, 19 November 2015

#3 Salah Arti

Setelah di post sebelumnya aku membahas tentang "schatzi" yang artinya itu "harta" bukan "sayang" ternyata "Schatzi" sendiri bisa diartikan sebagai "sayang" atau "kekasih"
AARGGGHH I'm feel ashamed, very embrassing. Yahh aku merasa sangat malu, karena aku menggunakan kata Schatzi untuk menyapanya setiap pagi berharap di salah mengartikan harta dengan sayang, dan ternyata dia sendiri lihat di kamusnya arti kata Schatzi itu sayang dan kekasih, now I feel very stupid, very very stupid.
Yah, walau merasa bodoh dan malu tapi seenggaknya ada satu hal romantis yang aku lakukan, mungkin.
Sekarang harus cari cara lain supaya bisa berdekatan dengannya selain waktu belajar. Yah mungkin dia juga harus cari cara supaya bisa nempel dengan aku di lain acara.
Love is about share.

Minggu, 15 November 2015

#2 Mein Schatzi

Entah kenapa setelah aku mem-posting entri kemarin aku jadi merasa lega.
Aku mendapat jawaban dari apa yang aku pertanyakan :) hehehe...
When you judge people, you are not scoring them but you, yourself.
Dan sekarang aku dalam fully charged mode, moodku lagi buagus buat ngerjain sesuatu. I am so freaking happy right now. Berhubung banyak kerjaan yang selesai dan menunggu karena satu dua hal jadi aku blogging lagi /YAY/
Aneh emang, kemaren moodku jelek banget tapi sekarang bisa berubah drastis
Bawaannya itu pengen senyum terus gitu :)
"Guten morgen schatzi :)"
Itu adalah kalimat yang memulai percakapan atau dalam kurung chat-ku with her. Kami dulu tahun lalu sama sama ikut kelas Jerman, tapi aku sudah enggak soalnya si guru itu ngajarnya gak jelas. Dan kata temen cowokku ngajarnya itu makin gak jelas HAHAHAHAHA.
Entah si cewek ini tahu arti kata "Schatzi" atau enggak, sepertinya sih enggak paham. Mungkin dia kiri itu artinya "sayang", she sometimes call me with "sayang". Dan bukannya seneng aku malah berasa lucu dengernya, kayak cewek panggil sayang ke cewek lain. "Schatzi"memang semacam panggilan sayang tapi bukan berarti sayang itu sendiri.
Anyway, kalian sendiri tau arti kata "Schatzi"? Bukan, bukan kelompok komunis Nazi tapi Schatzi. Memang sama sama dari Jerman tapi Schatzi itu merujuk pada Schatz atau harta. Why? Kenapa kamu memanggil perempuan yang kau sukai dengan harta? Kau menyamakannya dengan harta? Kau menyamakannya dengan uang?
Treasure. Another form of treasure is friend and friendship, those who care about you, those who will lend their hand for you, those who accompany you and those who loves you.
Intinya begitu, aku dapet kata ini setelah searching... Cukup lucu panggilan-panggilan sayang orang Jerman. Misalnya tikus, beruang, beruang-tikus, dan malah siput wahahahaha. Tapi ada juga yang normal misalnya liebe yang artinya cinta, atau perle yang artinya mutiara. Dan akhirnya aku memilih Schatzi yang terdengar klop.
Penyebab naiknya moodku sebenernya terbilang aneh... Yah dia cuma ngirim pesan "Sudah bangun:))" dan tiba tiba aku merasa senang dengan sangat. Berasa ada yang menunggu kita untuk bangun. Dan ini menyebabkan aku senyum senyum gak jelas sepanjang hari, berasa orang gila. Ternyata menyenangkan memiliki sesorang yang tidak ada hubungan keluarga dengan kita tapi bisa memberikan perhatian yang serupa. Aku bersyukur sudah bertemu denganmu. Hari ini cukup baik, sangat baik malahan 10/10 untuk apa yang terjadi hari ini YAY.

Yah sepertinya sudah terlalu lama nulis, laptop juga tadi forced shut-down karena kesenggol *Hiks*
That's for today.
Guten Nach Schatzi

Sabtu, 14 November 2015

#1 It's Getting Complicated

Minggu yang  balak =3=) hape rusak, kantong kering, pencernaan sakit, ditambah 'hati' juga sakit, Suebeeeellll.
ARRGGGH!!!
Aku gak pernah tau gimana hubungan saling suka bisa se rumit ini. -Okay here's the story- Ada seorang cewek yang deket dengan aku. Awalnya itu teman biasa, teman satu kelas, dia duduk di baris ke-2 dan aku dibelakangnya. Sikapnya itu sering bercanda kalau dia 'suka' aku, and I thought yes she only joking jadi aku nggak ngerespon dia secara berlebih, only friend. Time goes dan kita gak sekelas lagi, guru Kimia di kelasku itu bisa dibilang lebih bagus daripada yang di kelasnya, dan sebelum waktu ulangan pas ada hari libur nah disana dia minta tolong untuk diajari pelajaran kimia, aku awalnya menolak karena emang aku tipe orang rumahan, gak suka keluar rumah. Tapi karena aku emang ada jadwal ke sekolah buat ekskul jadi aku meng-iyakan ajakannya. Waktu belajar itu 50% buat belajar dan 50% sisanya buat cerita tentang kisah kita secara gak jelas, like our family, our love story, that's it aku bilang dia 'mempromosikan' dirinya supaya aku milih pacar 'kayak' dia atau dirinya sendiri. Shortly afterward kita lebih dekat dari sebelumnya, I fell for her. Yes I do, sikapnya dan perhatiannnya yang mengisyaratkan dia suka sama aku membuat aku menyukainya balik as a woman not just a friend.
Entah karena sebab apa dia menyinggung tentang "hubungan" kita, seperti temennya gak suka kalo aku deket sama dia, temennya bilang aku itu gak cocok kalo dilihat dari mantannya yang hitz abiss sementara aku orang yang diem dan sama sekali gak hitz, and on and on. Oh iya! Dia juga tanya begini "Kita ini temen kan?" Dan sekitika itu juga emosiku gak karauan, bukannya itu sama aja mendeklarasikan tentang jarak hubungan kita yang harus dijaga? Atau setidaknya itu yang aku simpulkan "We're only friend" My heart was broken, dan akhirnya aku mengungkapkan perasaanku sama dia bahwa aku benar benar suka sama dia, aku juga tanya "Kamu mau gak kalo aku jadi pacarmu?" And she said no. No she can't...
Huaaaa~~~ T^T) patah hati untuk pertama kalinya, rasanya itu campuran antara amarah dan kesedihan. Aku sampe sampe kehilangan nafsu makanku dan gak makan 'berat' selama satu hari penuh, cuma ngemil ngemil dikit. Mungkin aku emang kepedean, mungkin perhatiannya itu emang seperti itu ke semua cowok. Aku memutuskan hubunganku dengannya selama setidaknya 3 hari. Aku memutuskannya, kalau aku sendiri tidak menunjukkan aku 'worthed' buat dia bagaimana mungkin dia 'worthed' buat aku. I'm start to text her back, dan ajaibnya keadaan itu cuma seperti hal sepele, dia bisa melupakan itu dengan cepat. Kita berbaikan bahkan kurang dari sehari. Kita akrab lagi seperti semula. Aku memutuskan untuk menyukainya secara sepihak, maksudnya aku sudah cukup bahagia bisa dekat lagi dengannya tanpa perlu mendapat balasan darinya.
Aneh, memang ternyata dia penuh kejutan. Kita bukan berasa seperti 'berteman' tapi justru berasa seperti orang yang berpacaran. Aku sudah membulatkan tekadku untuk tidak membahas tentang hubungan kita atau bagaimana perasaannya kepadaku, Dan disaat yang bersamaan dia membahasnya, GOD DAMMIT! She always ruin my plans. Tapi... saat aku bilang aku suka dia, dia juga bilang dia juga suka sama aku, pertahanin. That's her command -End Story-
Sebagaimana diketahu sebelumnya, ini pengalamanku pertama. Aku gak tau apa yang biasanya dilakuin orang pacaran. Aku sering banget bikin dia bete, gagal nganter pulang karena bentrok sama ekskul. Gak ada perhatiannya sama sekali intinya. Minggu lalu aku berusaha ngajak dia keluar buat jalan gak jelas, tapi sayangnya dia lagi sakit. Now, hari ini... eh, bukan tapi kemarin. Dia diajak mantannya buat nonton... And guess what she said? Yes. Yah dia emang ngomong dulu sebelum berangkat. Akupun bilang gak masalah, karena kondisi finansial *et dah finansial, keuangan maksundya* sedang gak bagus. Walau sebenernya aku gak mau dia jalan sama cowok lain.-. Siapa sih yang suka waktu orang yang lagi dia sukain itu jalan sama cowok lain, dengan garis bawah mantan. Setelah stalking yang cukup memakan hati, yah makan hati banget, karena isinya semua tentang mantannya... How she love him much. I ENVY HIM SO FUCKING MUUUCCCHHH.
Sekarang aku bingung, apa dia masih punya perasaan sama mantannya?
Aku tahu seharusnya kita tidak boleh meragukan pasangan kita sendiri, bagaimana mungkin kita bisa sebegitu jahatnya dan ragu. Tapi hal ini bener bener mengganggu. Maksuudku, kamu dulu mutusin dia karena dia jalan sama cewek lain. Kamu menangis setelahnya karena ternyata kamu masih mengharapkan dia. Kamu bilang ke hati kecilmu kalau kamu sudah move on. Tapi saat dia datang kembali, bukan hanya sekedar obrolan ringan, dia mengajakmu keluar, menonton sebuah film seperti yang dilakukan kebanyak orang yang pacaran. Dan kamu menjawab "iya". Apa itu berarti kamu melupakannya? Do you really have been moving on?
Pertanyaan itu terus menggangguku. Apa dia masih berharap pada kekasihnya yang lama? Dia memang sudah menyakitimu, tapi kini dia kembali dan dia jauh lebih perhatian ataupun romantis, daripada seseorang yang sekarang berkata dia menyukaimu-Yes that's me-.
Do I need to ask her? Apa aku harus meragukan perasaannya? Apa responnya kalau aku menanyakannya? Does she will mad? Do we break apart? Aku terlalu pengecut untuk menanyakannya, aku terlalu takut untuk kehilangan semua yang ada sekarang. Apa ada cara lain yang jauh lebih aman?
We said we like each other, but still it's getting complicated than before.