Jumat, 04 Desember 2015

#12 Perspective Huh!?

Jam 05.45
Duh! Kepagian banget dateng ke tempat kumpul.
Waktu temenku jalan ke arah sini aku bisa dengan jelas melihatnya. Sangat sangat jelas.
But he? Nope. He can't see me.
Dari sudut pandangnya aku terhalang beberapa pohon, pilar dari bangunan depan, dan juga sebuah pagar.
Sementara dari sini...
Sebenernya sama agak tidak terlihat, tapi aku jauh lebih bisa melihatnya. Karena dia berjalan dengan atap langit, sementara aku duduk dibawah atap tanah liat. Dari dalam lebih mudah melihat ke luar. Hanya dengan satu sapuan ke daerah yang lebar terbuka aku bisa melihahnya, sementara melihatku matanya harus menelusuri ke dalam, melewati benda yang menghalingi.

Jadi, maksudnya.
Saat kamu melihat sesorang belum tentu dia bisa melihat ke dirimu dengan cara yang sama, dengan sama jelasnya seperti kamu melihat dia.

Sudut pandang.

Mungkin dari sini kamu merasa kamu memberikan apapun yang kamu bisa untuk membantunya. Tapi menurutnya kamu gak pernah membantunya di masa-masa sulitnya, dimana dia benar benar membutuhkanmu.

Mungkin dari sini kamu merasa telah membuka dirimu seperti kamu melihat dia membuka dirinya. Tapi, dia merasa banyak hal yang masih kamu sembunyikan, masih kamu tutupi.

Everything based on perspective.
How you see me and how I see you.
That's what we must make same, if we want a better relationship. A better friendship. Or. A better starship

Tidak ada komentar:

Posting Komentar