Minggu, 03 Juli 2016

#16 L.A.B.I.L.

Baru kemaren aku ngepos tentang ke galauanku, well yeah sekarang rupanya sudah berubah pikiran.


It's not like she done something very special.
But, I just realize something.
Before Is say it, this post will be very short. Compared to the previous posts.



Here, I just wanna say.

It doesnt matter if I was broken heart or what. If I only think how to heal it, it can't.

Why? Because I only think about it, no action.

Thus, mind will affect the body.


"Happiness is the best cure for all sick."
- The girl with the name of sea.


If I lose her now it doesn't matter.
I only need to prove my self worthed, and steal her heart back.

Well, after this realistic shit and whatsoever I rather being reckless and optimistic person.
I will learn harder, I will prove to myself  I'm worth living

Sabtu, 02 Juli 2016

#15 Third Heartache

I feel the same strange feeling..
Again..
Not something good I think.


Ya panjang cerita dan singkat ceritanya aku udah move-on dari si Cewek sebelumnya.

Didn't excpect I can fall in love again.
It's actually fun, I have lots of memories with her and so and so.

Started at 18 December 2015.
Celebrating New Year together, even in the 1st January we both fall asleep but we can stay the night in the next day.

Now we progressing much.

I just can't handle the stress tbh.
I said something weird...
I ask her if I was overprotective or what, she said it's okay, she doesn't feel that.


Also I actually didn't being honest about I was beig very jealous with that someone named 'Double You'.

Dia bilang dia mau ngomong sesuatu, tapi dia bilang juga ga jadi. "Bukan saatnya" dia bilang begitu.

Well, of course. Aku maksa dia buat ngomong semua.

Dan dia ngomong kalo intinya "Kita udah terlalu jauh, dia ga nyaman kalo gitu, dia mau kalo ada jarak diantaa kita... Pembatas tepatnya, bukan jarak."


The same circumstances.
I've fallen for a girl -> Not brave enough to say it -> The girl the one who confess -> I fall harder -> She said we gone far -> End of everything

With the difference we don't really break up our relationship or what.
She still treat me the same.

But, that what makes me worried about.


I 'm so scared knowing that she can leave me anytime she want.
Leaving me with another big scar.

Even now I trust that she didn't meant to broke my heart.
Honestly she tears it apart.
Still bleeding.
The cut in my heart still bleeding.


I love her.
But, I can't even get off all this anxiety still.


Once I was ask her what would she feel if I dissapear from her life.
She said of course she will miss me, she said she would fell very bad, sad, lost me.

On another time, I ask her to not leave me.
But,she can't gave me the answer.



I want to trust that she still love me the same.
I want...
But honestly it's so hard, that I can't even resist it.

The first time she said she likes me.
She was only ask me.
She doesn't even know if she likes me, or she only got carried away.

This evening was so dark.
Like the sky want to go sleep.
So dark that I only barely see.
Like what in my heart now.
So dark, I don't know where to go, what to do.


My brain tell me a hundred reason to leave her.
But my heart just won't.
It's always this hard :"

I think I will just resist it until my birthday has come.
We was promised each other to give present in our respective birthday.


I have done mine.


Tbh I think that  she wouldn't give me one.
Also I don't think I can make our new year wish came true.
'Cause I think I'll just end it anyway.




Gonna switch back to him.
Fenrir Blues gonna took my body over for a while.

As me, I just want to thank her for this beautiful time.
I can't hold my tears tbh.
That's all.
I hope I can wake up someday and can remember all of the happiness she gives.

Sabtu, 19 Maret 2016

#14 Hati yang Mulai Tersusun Kembali

Yak, setelah sekian lama aku gak pernah nulis curahan hati cowok yang super duper baper (yes, that is me. Of course), akhirnya ada yang bisa dituangkan lagi :)) so, enjoy the story (if only it can be).

..........

Pernahkah kalian merasakan perasaan suka dengan 'teman' kalian, atau sahabat kalian? Suka yang kumaksud disini adalah suka sebagai lawan jenis, sort of love. Have you?
Well, aku sendiri baru sekali merasa suka dengan yang bukan temanku. Awalnya tidak kenal, tidak akrab, tidak suka, dan tiba-tiba bisa suka sebagai lawan jenis tanpa melewati tahapan teman. And yes, that's the girl which I wrote much before.

"Kau tahu, saat itu aku akhirnya menyadari, aku tidak akan pernah bisa melanjutkan hidup dengan hatu yang hanya tersusa separuh. Tidak bisa. Hati itu sudah rusak, tidak utuh lagi. Makan aku memutuskan membuat hati yang baru. Ya, hati yang benar-benar baru."
-Sepotong Hati yang Baru, Tere Liye

Seperti itulah, hati yang rusak perlu diperbaiki. Dan aku perlu potongan hati yang baru. Mungkin kamu pernah merasakan bagaimana terjebak dalam kenangan, penyeselan, atau apapun itu (yang berkonteks gelap) dari masa lalu. Mungkin, aku mampu mengatakan sudah bisa move-on.
Mungkin, aku mampu mengatakan sudah lupa.
Mungkin, aku mampu berperilaku seperti tidak terjadi apapun.
Mungkin...
Tapi, setiap kali aku berusaha untuk memperbaiki hatiku. Setiap kali aku berusaha untuk memikirkan suatu bentuk hati yang baru.
Setiap kali itu pula, aku dihantui pertanyaan dan kecemasan yang sama.
Apakah akan terulang lagi?
Apakah akan sesakit dahulu?
Apakah bisa bersama selamanya?
Sepertinya aku memang selalu menjadi penakut, pengecut.
Jadi, singkatnya aku mulai mampu memperbaiki hatiku dan orang yang membantu memperbaiki ini adalah temanku, yah bisa dibilang  berteman cukup baik.
Sebetulnya, sebelum aku menyukai yang kemarin ini aku sudah suka dengan dia. Sama. Aku berfikir keras bagaimana untuk mengutarakan perasaanku kepadanya, aku benar benar takut saat itu. Aku belum siap. Belum siap dengan penolokan. Aku tidak siap dengan apa yang akan terjadi. Bahkan, untuk sekedar menyapa dirinya saja aku tidak berani.
Nah, sekarangpun sama. Aku masih takut untuk mengungkapkan perasaanku.
Aku ragu dia juga punya rasa yang sama.
Yah mungkin kalau diliat dia cukup baik terhadapku. Dia dengan senang hati memberikan pertolongan kepadaku. Dia juga terlihat cukup suka berteman denganku. Bahkan tidak sungkan juga untuk ceriat kepadaku.
Tapi kalau diliat liat lagi dia itu baik sama semua orang, dia juga cukup care dengan lingkungannya, dan juga terlihat cukup akrab dengan semua orang.
Ya.
Aku takut ini hanya perasaanku saja. Satu arah. Sementara dia tidak.
Hal yang kutakutkan adalah apabila aku mencoba melangkah baik diterima ataupun tidak, hubungan pertemanan yang sudah sangat baik ini akan rusak.
Buku kemarin cukup tebal, dia sudah mengajari cukup banyak hal tentang perasaan suka-cinta ini.
Aku bisa merasakan kerusakan yang sangat besar akibat rasa rasa suka-cinta seperti ini.
Dan aku tidak mau merusak lagi hati yang mulai membaik ini.
Aku belum siap untuk mengambil resiko lain, untuk keluar dari zona nyamanku yang baru beberapa bulan ini.
Belum saatnya.

Rabu, 09 Desember 2015

#13 6. a.m. Thoughts

Didekatmu aku merasa berbeda. Aku bukan seperti diriku. Aku bukanlah seekor gajah yang besar dan kuat. Melainkan aku menjadi anjing, anjing kecil dengan ekor yang bergoyang bila didekatmu .

I became your puppy. I do what you command. I follow wherever you go. I accept all your badwords. I always do, happily do whatever you want.

But, I can't be a puppy forever.
I'll grow. You know it. You always want me to grow.
But, now I'm still a little puppy. I need you around me. To feed me, to drink me, to play with me, and teach me. I need you to teach me how to be an old dog, the mature ones.
Teach me how to hunt,
Teach me how to smell bad things,
Teach me how to protect you,
Teach me how to be more usefull.

I never hope you left me.
Left me here,
In Animals Care.
You choose another puppy. The one that much attractive than me.
But, Thanks.
Now I'm becoming an elephant once again. I'm much stronger than a dog. I can be your ride. I can help you carry things. I can protect you.
But one thing you need to know. Elephant will always remember things in their live.
And I'll remember you. I swear I will.

***

Kau akan dipilih karena sesuatu yang spesial dari dirimu.
Manusia selalu membingungkan. Serakah. Egois.
Dulu aku bisa dibilang anti-sosial, berteman seperlunya, sangat sedikit yang kuanggap teman malahan.

Bedakan mana teman dan kenalan.

Kenalan -> Jika ia membutuhkanmu, bantu apabila itu tidak menganggu jadwalmu yang lain, bantu bila itu sangat mudah, benar benar sangat mudah.

Teman -> Jika ia membutuhkanmu. Bantulah dia dengan kemampuanmu. Luangkan sedikit waktumu, bantu dia dengan apa yang kau miliki.

Jika ia membutuhkanmu. Singkirkan kesibukanmu. Bantu dia, bahkan bila kau tidak mampu. Bantu dia melebihi kemampuanmu. -> Itu yang akan membedakan keluarga dengan teman

Family comes first.

Sedikit banyak itulah sebab kenapa dulu aku memikiki sedikit teman. Differ them. They're special.
Anti-sosial? Yang benar saja. Aku tidak peduli dengan yang tidak mempedulikanku.
Menjadi pahlawan adalah pilihan buruk.
Kau tahu? Mementingkan orang lain diatas dirimu?
MEH! Dirimu sendiri kacau nak.
Jadilah anti-hero.
Kau tidak perlu menyelamatkan dunia, kau juga tidak perlu bingung mengahncurkan peradaban.
Kau hanya perlu memikirkan tentang dirimu, dan orang orang disekitarmu yang kau anggap keluarga atau teman.
You can't save everything, so save what really important.

***
Sebuah karangan tentang arti kehilangan dan cinta:

Apa kau saat itu sedih?
Butuh teman?
Aku selalu berharap karena itu semuakah kau memelihara aku.
Karena.
Kalau itu benar,
Maka alasan mengapa kau menyingkirkanku
Pasti karena kau tak lagi kesepian, atau sedih, atau memerlukan teman.
Dan itu membuatku merasa lega.
Kuharap kau bahagia.
Kau.
Yang dulu mencintaiku.

-ANJING KOTA, MY KITTY AND OLD DOG

Jumat, 04 Desember 2015

#12 Perspective Huh!?

Jam 05.45
Duh! Kepagian banget dateng ke tempat kumpul.
Waktu temenku jalan ke arah sini aku bisa dengan jelas melihatnya. Sangat sangat jelas.
But he? Nope. He can't see me.
Dari sudut pandangnya aku terhalang beberapa pohon, pilar dari bangunan depan, dan juga sebuah pagar.
Sementara dari sini...
Sebenernya sama agak tidak terlihat, tapi aku jauh lebih bisa melihatnya. Karena dia berjalan dengan atap langit, sementara aku duduk dibawah atap tanah liat. Dari dalam lebih mudah melihat ke luar. Hanya dengan satu sapuan ke daerah yang lebar terbuka aku bisa melihahnya, sementara melihatku matanya harus menelusuri ke dalam, melewati benda yang menghalingi.

Jadi, maksudnya.
Saat kamu melihat sesorang belum tentu dia bisa melihat ke dirimu dengan cara yang sama, dengan sama jelasnya seperti kamu melihat dia.

Sudut pandang.

Mungkin dari sini kamu merasa kamu memberikan apapun yang kamu bisa untuk membantunya. Tapi menurutnya kamu gak pernah membantunya di masa-masa sulitnya, dimana dia benar benar membutuhkanmu.

Mungkin dari sini kamu merasa telah membuka dirimu seperti kamu melihat dia membuka dirinya. Tapi, dia merasa banyak hal yang masih kamu sembunyikan, masih kamu tutupi.

Everything based on perspective.
How you see me and how I see you.
That's what we must make same, if we want a better relationship. A better friendship. Or. A better starship

Kamis, 03 Desember 2015

#11 Another Project Move On?

Oke.
Mein schatz no more.
Cuek. Satu kata yang bisa menggambarkan tentang hubungan ini. Padahal baru satu bulan tapi dia sudah berubah, weirdo.

Yes. People does change. So, I must change too right?

Kalau emang dia sudah bosan, cara terbaik adalah dengan di cuekin (lagi).
Aku inget dulu dia suka sama aku karena aku cuek bebek.

Kenapa dia cuek? Sok gak peduli?
If the reason because now we're in exam week. I can accept it. I trully am. When she need help, I'm happily help her. But when I'm the one who need her help?
Know the answer?
Yes. She refused to help me. Damn!!! I want to punch her right to death.

Do I need to take the project move on again? I trully can move-on from my last crush in like 2 years. 2 years to change my feelings. Changing my "want to far relationship" feelings to "just-friend." with dot, I mean only friend, no more, no less. When I think I got the one who care about me. It's only my dream, my delusion. She just need my help. No more and no less.
Even I've threw away my bad habits. My old hobbies. For her.
And now I lost 'em. I lost most of my loved ones. Even my beloved Big-2 has gone. Miki and Luna. Rest In Peace my kid.

I love her and hate her in the same time. Do I need to stay for a while? Or just run?

Senin, 30 November 2015

#10 Hari Pertama UAS

You came and breathe a new life.

Mood yang bener bener bagus, no more crying.

Walau Luna akhirnya mati, tapi harus di ikhlaskan. Mungkin lebih baik begini, daripada dia terus terusan tersiksa?
Dua indukannya sudah mati, hampa? Aku justru merasa sesuatu baru masuk dalam diriku. Mungkin si periang Miki dan si Pelindung Luna masuk ke aku.

Wajah lelahmu menunggu di depan ruanganku, nungguin temenmu itukan? Not meeh.
But seeing you again give me a new spirit. Walau akhirnya kamu pulang duluan. Aku gak peduli dengan apa yang kamu pikir saat itu.

Gimme a chance, I'm trying to change.
Aku sekarang sudah dapet dua target jurusan lho :)) Tekkim sama TI. ITS atau ITB, kata mbakku UGM kampusnya bagus. Semoga bisa seenggaknya satu kampus yah, malmingan di Jogja berdua, balik ke surabaya bareng. Bosen berdua terus? Toh nanti kita bakal pisah karena urusan kerjaan. Jangan bosen-bosen temenan sama anak freak dan bermasalah kayak aku ini. Jangan bosen bosen nyeramahin aku yah.

Harus lebih terbuka. Harus lebih berani. Penyakitku adalah rasa takut, terlalu banyak berpikir. Dua kelemahanku sudah aku temukan. Nggh satu lagi, anti-social. Kalau aku bisa mendapatkan kembali 100% kepercayaan ke kamu atau dari kamu. Aku akan merubah pandanganku tentang mahluk bernama manusia itu.

Our live is short darling, don't make it complicated. Let's be crazy together. Let's grow together. Let's dreaming together. Let's achive our dream together. Keep up and smile my friend for life :D and have smile me too, I almost forget how to smile xD


N.b. Aku belajar nulis dengan size yang lebih besar lhooo.

P.s. Dear reader, maaf ini isinya terlalu "aku" semua._.v